Banda Aceh – Sebanyak 24 relawan PMI Kota Banda Aceh melakukan baseline survei terkait pengetahuan dan kesiapsiagaan polio pada masyarakat Kota Aceh Banda Aceh. Survei dilakukan pada pekan ini selama tiga hari di empat gampong, yaitu Gampong Pande, Gampong Lambung, Gampong Pie, dan Gampong Tibang.
Koordinator Program Kesiapsiagaan Polio PMI Kota Banda Aceh Milza Oka Yussar mengatakan program kesiapsiagaan polio berlangsung selama setahun hingga akhir 2022 mendatang. Ada lima provinsi yang menjalani program polio dari Palang Merah Indonesia, yaitu Aceh, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.
Tujuan program ini, kata Oka, untuk meningkatkan kualitas promosi kesehatan dan kampanye imunisasi melalui penguatan layanan PMI di semua tingkatan. Selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mendukung capaian imunisasi polio dan imunisasi dasar 100 persen disetiap wilayah puskesmas dalam rangka mendukung eradikasi polio.
“Kita ingin menghilangkan kasus polio sampai nol kasus,” kata Milza Oka Yussar di Banda Aceh pada Rabu, 22 Desember 2021.
Ia mengatakan, saat ini tidak ada kasus polio di Kota banda Aceh, namun ada beberapa gampong yang cakupan imunisasi polio rendah. Hal ini memungkinkan kasus polio muncul kembali di Banda Aceh. “Jadi semakin orang tidak mau imunisasi polio, kemungkinan besar polio akan terjadi lagi kedepan.”
Eradikasi polio akan sukses jika cakupan imunisasi polio mencapai 100 persen. Selain melakukan survei, timnya juga akan memberi edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan polio.
Ketua PMI Kota Banda Aceh Dedi Sumardi Nurdin mengatakan, polio penyakit yang cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kelumpuhan. Penularan polio juga termasuk mudah karena bisa menular melalui air dan makanan yang terkontaminasi dengan orang yang terinfeksi polio.
“Program kesiapsiagaan polio ini sangat bagus karena mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat kita tentang bahaya polio. Cara mencegahnya sebenarnya mudah, yaitu dengan imunisasi,” kata Dedi.
Ia berharap setiap orang tua bisa memaksimalkan pelayanan kesehatan di posyandu dan puskesmas yang ada di tiap gampong untuk mengecek kesehatan anak.
Program kesiapsiagaan polio dilakukan oleh Palang Merah Indonesia dengan bekerja sama dengan USAID dan IFRC.
Leave a Reply