Banda Aceh – D’ Energy Cafe bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh menyelenggarakan kegiatan donor darah sukarela di halaman cafe tersebut di Lamsayeun, Aceh Besar, pada Sabtu, 15 Januari 2022. Owner D’ Energy Cafe, Nahrawi Nurdin turut mendonorkan darahnya dalam aksi donor darah itu.
Ia mengatakan, kegiatan doror darah yang pihaknya Gelar merupakan bentuk kepedulian sosial bagi pasien yang membutuhkan tranfusi darah. PMI Banda Aceh sendiri saat ini menyuplai darah untuk rumah sakit dan klinik di empat kabupaten/kota.
“Kita tahu selama ini kebutuhan darah di PMI untuk dipasok ke rumah sakit di Banda Aceh dan Aceh Besar, juga kabupaten lain. Dengan adanya donor ini bisa membantu orang yang membutuhkan tranfusi darah,” ujar Pria yang akrab disebut Toke Awi.
Nahrawi menyebutkan, pihaknya berencana akan merutinkan setiap tiga bulan untuk kegiatan donor darah sukarela. Hal ini dilakukan untuk membiasakan gaya hidup sehat melalui donor darah bagi pegawai dan pengunjung cafe.
“Ini kegiatan yang sangat bermanfaat dan dapat menyelamatkan jiwa orang lain. InsyaAllah akan kita jadwalkan lagi setidaknya tiga bulan sekali,” jelasnya.
Ketua PMI Kota Banda Aceh Dedi Sumardi Nurdin mengatakan, pelaksanaan donor darah di D’ Energy Cafe berhasil mengumpulkan darah sebanyak 36 kantong. Ini jumlah yang baik karena pendonor di cafe melakukan donor secara sukarela tanpa paksaan.
Ia menuturkan, aksi donor darah di cafe dilakukan untuk mensosialisasikan donor darah kepada masyarakat, khususnya pemuda. Menurutnya, penting bagi anak muda untuk rutin mendonorkan darah agar kesehatan tubuh tetap sehat.
“Pendekatan donor darah lewat cafe dan warung kopi ini lebih menyasar anak muda, walau tetap terbuka untuk umum. Kita berharap kedepan anak muda tidak takut lagi untuk donor,” kata Dedi.
Ia juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada owner dan karyawan D’ Energy. Dedi berharap kedepan donor darah bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat anak muda di samping ngopi.
Sementara itu, Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan, Sosial, dan Pelayanan Darah (UDD) PMI Kota Banda Aceh, dr. Natalina Christanto mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat untuk donor darah sudah semakin baik. Namun di kalangan anak muda masih kurang. Ia menilai, anak muda masih takut dengan jarum saat donor.
Kalangan pemuda idealnya rutin donor darah. Selain untuk kesehatan tubuh, donor darah juga bisa menjadi check up gratis untuk mendiagnosa penyakit tertentu. Kendati demikian, banyak anak muda masih takut donor darah karena persepsi.
“Sebenarnya sakit atau tidak lebih ke persepsi. Kalau kita mampu liat manfaat donor darah yang sangat besar pasti nggak teringat dengan sakit,” kata dr. Natalina.
Saat ini PMI Kota Banda Aceh telah menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah provinsi, jajaran Kodam IM, dan lembaga swasta. Ia berharap lembaga kepemudaan bisa lebih proaktif dalam aksi donor darah.
“Saya pikir sangat keren kalau anak muda di Aceh aktif berpartisipasi dalam aksi donor darah. Semoga kedepan bisa terwujud,” tuturnya.
Leave a Reply