Banda Aceh – PMI Kota Banda Aceh membentuk komite dan relawan desa di gampong Lambung terkait kesiapsiagaan polio di gampong tersebut. Sebanyak 20 relawan desa terpilih akan mengikuti serangkaian kegiatan menyangkut eradikasi virus polio.
Kegiatan yang berlangsung di Musala gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, pada Kamis, 3 Februari 2022 tersebut, diikuti oleh perwakilan PMI Kota Banda Aceh serta aparat gampong Lambung.
Kepala Markas PMI Kota Banda Aceh Safriadi Ibrahim mengatakan, gampong Lambung dipilih sebagai lokasi program kesiapsiagaan polio karena menurut data di Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, capaian imunisasi polio di gampong Lambung rendah. Hal ini berpotensi membuat kasus polio mencuat kembali.
“Memang kasus polio di Banda Aceh saat ini tidak ada. Tapi dengan rendahnya imunisasi polio, bukan tidak mungkin kasus polio muncul lagi,” kata Safriadi dalam sambutannya saat membentuk komite dan relawan desa di gampong Lambung.
Karenanya, PMI melakukan program kesiapsiagaan polio untuk mensosialisasikan pentingnya imunisasi polio agar capaian imunisasi polio di Lambung meningkat. Saat ini PMI Kota Banda Aceh melangsungkan program kesiapsiagaan polio di empat gampong, yaitu Pande, Pie, Tibang, dan Lambung.
Ia berharap para relawan desa bisa maksimal dalam mensosialisasikan tentang virus polio agar kesadaran masyarakat tentang pencegahan polio juga meningkat.
Virus polio sendiri bisa menyebabkan kelumpuhan pada penderita, sedangkan penyebaran virusnya tergolong mudah, diantaranya melalui makanan dan minuman.
“Polio itu virus yang menyasar balita. Kalau terserang polio, bisa maengalami kecacatan seumur hidup. Dan ini akan merepotkan keluarga juga kedepan,” ujarnya.
Usai komite dan relawan desa dibentuk, para relawan dibekali materi tentang kepalangmerahan dan polio. Saat ini, PMI Kota Banda Aceh melayani masyarakat dalam beberapa bidang, seperti kesehatan, kebencanaan, dan melakukan pelayanan Ambulans.
Ketua PMI Kota Banda Aceh Dedi Sumardi Nurdin mengatakan, PMI merupakan lembaga kemanusiaan yang bersifat mandiri. Organisasi PMI juga memiliki tugas membantu pemerintah dalam menangani kegiatan di sektor kemanusiaan, seperti konflik, bencana, dan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan.
“Selama pandemi Covid 19 PMI turut aktif dalam menanggulangi penyebaran, salah satu yang kita lakukan ialah semprot disinfektan di tahun awal Covid,” jelas Dedi.
Terkait program kesiapsiagaan polio, Dedi berharap para relawan desa bisa menyadarkan masyarakat tentang hoaks imunisasi polio. Sementara itu, usai imunisasi biasa akan terasa efek samping seperti sakit demam, namun itu hanya sementara.
“Itu reaksi medis yang normal,” ujar Dedi.
Ia berharap dari program kesiapsiagaan polio, masarakat bisa lebih peduli dengan imunisasi polio.
Leave a Reply