Banda Aceh – Kepengurusan PMI Kota Banda Aceh masa bakti 2022-2027 yang dipimpin oleh Ahmad Haeqal Asri resmi dilantik oleh Ketua PMI Provinsi Aceh, Murdani Yusuf, di Anjong Mon Mata pada Selasa malam, 27 Desember 2022.
Pelantikan yang disaksikan Pj Wali Kota Banda Aceh, Tuha Peut Wali Nanggroe, Anggota DPD RI asal Aceh Fadhil Rahmi, serta beberapa anggota DPR Aceh ini berlangsung khidmat dan lancar.
Usai dilantik, Ketua PMI Kota Banda Aceh, Ahmad Haeqal Asri mengatakan, pelantikan kepengurusan PMI Kota Banda Aceh masa bakti 2022-2027 mengangkat tema kolaborasi untuk kemanusiaan. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memaksimalkan pelayanan masyarakat.
“Kenapa kolaborasi, ketika kita bicara reformasi bersifat kemajuan, kita harus berbuat bersama dengan merangkul partisipan dari berbagai elemen dan tingkatan. Harapan kami, kita bisa buat desa dan pemuda yang sigap bencana, ini karena kita tinggal di kawasan yang rawan terjadi bencana,” kata Haeqal.
Menurutnya, masyarakat Kota Banda Aceh masih kurang peduli dengan kesiapsiagaan bencana, karena itu melibatkan pemuda sebagai garda terdepan mitigasi bencana akan berdampak pada lahirnya generasi muda yang tanggap bencana.
Di samping itu, Haeqal juga berharap partisipasi aktif dari masyarakat, khususnya di Kota Banda Aceh, agar menjadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Lanjutnya, darah yang didonasikan oleh pendonor selama ini sangat berarti bagi saudara yang membutuhkan darah di rumah sakit dan klinik.
“Donor darah ini sangat penting bagi pasien, karena belum ada teknologi yang mampu membuat darah. Semoga kedepan kita semua bisa kolaborasi untuk kemanusiaan,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Haeqal juga mengucapkan terima kasih kepada Pemko Banda Aceh yang sudah menghibahkan satu unit mobil donor darah untuk PMI Kota Banda Aceh. Fasilitas tersebut, tuturnya, akan sangat membantu PMI Kota Banda Aceh dalam meningkatkan pelayanan masyarakat.
Haeqal juga berterima kasih kepada Bank Aceh Syariah KPO yang telah memberikan hibah satu unit mobil ambulans untuk menunjang pelayanan PMI Kota Banda Aceh. Ambulans ini sangat berarti bagi PMI Kota Banda Aceh, karena selama ini, dari lima unit ambulans PMI Kota Banda Aceh, hanya satu unit yang masih layak jalan.
“Jadi kalau ada yang minta pelayanan ambulans kita, kita sering terkendala di unit ambulansnya karena yang layak pakai sedikit. Jadi sumbangan ambulans ini sangat berarti bagi kami,” ujarnya.
Ia berharap kepengurusan PMI Kota Banda Aceh masa bakti 2022-2027 bisa memimpin lembaga kemanusiaan ini lebih baik kedepannya.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq mengajak semua pihak bersama-sama memberikan dukungan kepada kepengurusan baru PMI dan menjaga organisasi tersebut terus berada pada garis perjuangan, melayani masyarakat dengan baik dan dapat meningkatkan program-program kemanusiaan yang bermanfaat bagi masyarakat kota dan Aceh secara umum.
“Saya berharap pengurus yang baru ini untuk dapat menjaga nama baik organisasi, dapat melakukan terobosan-terobosan baru di bidang sosial dan kemanusiaan,” pintanya.
Lanjut Bakri Siddiq, salah satu tugas dan fungsi PMI adalah terkait dengan pelayanan donor darah dan memastikan ketersediaan darah bagi masyarakat. “Ini merupakan suatu tugas yang sangat krusial yang tidak bisa dipandang sebelah mata demi keselamatan banyak nyawa masyarakat,” ujarnya.
Karenanya, kegiatan donor darah tidak hanya berguna bagi ketersediaan stok darah saja, melainkan juga sebagai upaya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan merutinkan donor darah setiap enam bulan sekali.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Kota Banda Aceh untuk pro-aktif berpartisipasi dalam kegiatan donor darah bersama PMI.
Ia memastikan, Pemko siap menjadi partner yang baik dalam setiap kegiatan kemanusiaan PMI dalam memberikan pelayanan kemanusiaan kepada warga kota dan memastikan setiap program-progam kemanusiaan di Kota Banda Aceh berjalan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Pemerintah dan PMI siap melayani masyarakat dengan semangat Ureung Aceh Meutaloe Wareh, Gaseh Meugaseh, Bila Meubila,” ujarnya mengakhiri sambutan.
Ketua PMI Provinsi Aceh, Murdani Yusuf mengatakan PMI Kota Banda Aceh melalui Unit Donor Darah tidak hanya melayani permintaan darah dari pasien di Kota Banda Aceh saja, namun seluruh Aceh.
Pemenuhan akan permintaan darah yang banyak dari masyarakat ini sangat terbantu oleh donasi darah dari ASN, prajurit Kodam Iskandar Muda, prajurit kepolisian wilayah Aceh, serta masyarakat yang rutin berdonor.
“Makanya program donor darah ASN sangat membantu masyarakat Aceh, terima kasih juga untuk Kodam Iskandar Muda dan Polda Aceh karena telah rutin mendonasikan darah lewat PMI yang kemudian kami salurkan ke masyarakat yang membutuhkan. Ini dedikasi dan kontribusi kita semua untuk pelayanan kemanusiaan,” ujar Murdani.
Sementara itu, lanjutnya, PMI memiliki wadah relawan pada berbagai jenjang, mulai dari tingkat sekolah, perguruan tinggi, hingga tenaga sukarela yang tidak memiliki batas maksimal umur. Dengan demikian, lanjutnya, pembinaan relawan menjadi tanggung jawab bersama oleh PMI dan pemerintah.
“Pembinaan relawan ini tanggung jawab bersama, karena para relawan ini ujung tombak PMI dalam mobilisasi ketika terjadi bencana. PMR adalah cikal bakal relawan handal masa depan, karenanya pembinaan juga harus dilakukan dengan serius dan berkelanjutan,” ujar Murdani dalam sambutannya.
Relawan sebagai ujung tombak PMI, kata Murdani, akan menjadi yang pertama dimobilisasi ketika masyarakat membutuhkan. Karena itu setiap relawan PMI dibekali dengan pelatihan dasar dan tingkat lanjut sehingga sigap dalam misi kemanusiaannya.
Ia berharap PMI dan pemerintah bisa selalu bersinergi dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Leave a Reply