Banda Aceh – KSR PMI unit Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan pelatihan spesialisasi pertolongan pertama untuk relawan aktif unit tersebut. Pelatihan berlangsung di Aula PMI Kota Banda Aceh selama seminggu pada 13-19 Maret 2023.
Komandan KSR PMI Unit USK Nur Rahmad Musnur mengatakan, sebanyak 13 anggota KSR PMI unit USK mengikuti pelatihan spesialisasi pertolongan pertama. Selama seminggu kedepan, para peserta akan belajar lebih spesifik terkait materi pertolongan pertama. Diharapkan, peserta dapat mengikuti pelatihan hingga selesai karena materinya sangat bermanfaat untuk relawan PMI.
Pembimbing KSR PMI Unit USK, Dr. Ir. Muhibuddin, M. Eng, IPM., ASEAN Eng, dalam sambutannya mengatakan, para relawan harus semangat mengikuti pelatihan karena ilmu yang didapatkan akan diaplikasikan di lapangan. Penerapan ilmu pertolongan pertama tidak hanya pada waktu bencana, namun juga dalam kehidupan sehari-hari jika diperlukan.
“Mari kita ikuti kegiatan ini dengan serius karena yang kita tolong ini nantinya manusia, jadi harus hati-hati dan serius. Dan ilmu pertolongan pertama ini sangat dibutuhkan dimana-mana,” ujar Muhibuddin pada Senin (13/3/2023).
Lanjutnya, relawan PMI harus tanggap karena dalam situasi tertentu, jasa relawan PMI diperlukan 24 jam. Atas kerja kemanusiaan dan kebaikan yang dilakukan untuk masyarakat nantinya, kata Muhibuddin, relawan PMI dihimbau harus ikhlas tanpa mengharapkan imbalan.
“Kegiatan pelatihan ini sangat bagus karena selain meningkatkan kemampuan pribadi relawan, akan meningkatkan marwah organisasi juga. Kita harus eksis lewat berbagai kegiatan,” kata Muhibuddin.
Wakil Ketua I PMI Kota Banda Aceh, Teuku Nanta Muda, S.T., M.M. mengatakan, PMI Kota Banda Aceh sangat mendukung kegiatan yang tujuannya meningkatkan kapasitas relawan PMI. Karena aktivitas PMI dekat dengan masyarakat, maka dibutuhkan relawan yang tangkas dan berintegritas.
“Ini kegiatan yang harus kita dukung karena sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi orang lain. Kita relawan juga harus bisa kolaborasi dengan lembaga lain untuk kemajuan bersama,” ujar Nanta dalam sambutannya sebelum membuka pelatihan.
Ia mengingatkan kepada peserta agar mengikuti pelatihan sampai selesai. Ilmu yang didapat dari pelatihan juga harus harus diterapkan karena kalau tidak diimplementasikan akan hilang.
“Kita harapkan ini diaplikasikan, karena kita harus siap siaga. Keadaan darurat ini kita nggak tau kapan terjadi. Kita ada unit ambulans, jadi anggota KSR bisa ikut pelatihan ambulans untuk jadi kru di unit ambulans. Sekarang ambulans kita termasuk banyak panggilan dari masyarakat,” tuturnya.
Leave a Reply