Banda Aceh – Sekretaris Biro Kemahasiswaan Universitas Muhammadiyah Aceh Habib Sukri melantik Pengurus KSR PMI Unit Unmuha masa bakti 2022/2023 pada Kamis, 16 Juni 2022, di Gedung Biro Lantai II Universitas Muhammadiyah Aceh.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh perwakilan KSR PMI unit perguruan tinggi se Kota Banda Aceh dan UKM, dan BEM dilingkungan Universitas Muhammadiyah Aceh.
Dalam sambutannya, Habib Sukri bercerita mengenai kondisi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dilingkungan universitas tersebut selama pandemi Covid-19. Menurutnya, selama pandemi UKM di Unmuha menjadi kurang aktif karena adanya pembatasan aktivitas.
Ia berharap, kepengurusan KSR PMI Unit Unmuha periode ini bisa terus bergerak secara kreatif dalam melakukan kegiatan. Program-program yang dirumuskan pengurus nanti diharapkan mampu membuat terobosan yang sesuai dengan kondisi saat ini sehingga KSR PMI Unit Unmuha tetap aktif dalam kegiatan.
“Bagaimana berorganisasi itu harus asyik, harus memberi manfaat. Ini yang kita usahakan dalam berorganisasi,” kata Habib.
Kepala Markas PMI Kota Banda Aceh Safriadi Ibrahim mengatakan, para relawan menjadi ujung tombak dalam organisasi PMI. Tanpa relawan yang cakap, organisasi PMI akan sulit berkontribusi untuk masyarakat, baik ketika bencana, maupun tidak.
Karenanya, pengkaderan relawan menjadi hal yang sangat penting. Selama masa pandemi, regenerasi relawan tingkat KSR PMI di Kota Banda Aceh menurun dibanding sebelum pandemi. Ia berharap KSR PMI Unit Unmuha tetap bisa menjalankan roda organisasi dan tetap melakukan kaderisasi sehingga adanya regenerasi relawan.
“Saya berharap pengkaderan relawa tetap berjalan biarpun nanti disesuaikan dengan kondisi. Yang kita ingin regenerasi relawan itu ada,” ujarnya dalam sambutan.
Setiap relawan PMI, lanjutnya, harus mengikuti diklat 120 jam. Dalam diklat tersebut para calon relawan akan dibekali berbagai ilmu sehingga cakap dan tanggap ketika di lapangan.
Selain itu, Safriadi juga mengingatkan pengurus KSR PMI Unit Unmuha agar gencar melakukan publikasi dalam setiap kegiatan. “Ini bukan soal ria, tapi supaya orang lebih familiar,” ujar Safriadi.
Safriadi juga berpesan kepada relawan, agar menjaga tingkah laku, sikap, dan nama baik lembaga, terlebih jika sedang memakai atribut lembaga. Penilaian yang positif dari khalayak terhadap PMI akan memudahkan relawan dan petugas di lapangan saat bertugas nantinya.
Leave a Reply